Wednesday, June 6, 2007

KEMISKINAN BUKAN AIB

Benarkah kemiskinan bisa dihilangkan? Dan mengapa sepanjang sejarah umat manusia, sejarah mengajarkan bahwa kemiskinan tidak bisa dilenyapkan?

Selama ini, tentu kita sering mendengar beberapa istilah yang ‘digandeng’ dengan kata kemiskinan, antara lain : (1) menghapuskan kemiskinan; (2) mengentaskan kemiskinan; (3) menghilangkan kemiskinan; (4) menanggulangi kemiskinan; (5) memerangi kemiskinan dan (6) mereduksi/mengurangi kemiskinan. Padanan kata-kata kemiskinan di atas menunjukkan bahwa kemiskinan seolah-olah dianalogikan sebagai sebuah aib. Apabila kemiskinan dianggap sebagai aib, maka seluruh definisi tentang kemiskinan, akan cenderung dipadankan dengan kata kerja aktif seperti menghapuskan, mengentaskan, menghilangkan, menanggulangi, memerangi hingga mereduksi.

Selanjutnya..

Tulisan tersebut secara lengkap dapat diakses di www.kalteng.go.id


THE BOOK OF THE CITY OF GOD

"Though there are very many nations all over the earth, ...there are no more than two kinds of human society, which we may justly call two cities, ...one consisting of those who live according to man, the other of those who live according to God ....

To the City of Man belong the enemies of God, ...so inflamed with hatred against the City of God." (qoutes from St. Augustine)

Contact
riomigang@yahoo.com
rose149@yahoo.com
mriiy@yahoo.com

1 comment:

Jakarta Arsimedik Studio (JAS) said...

Selamat dan sukses ya..
Stuppa Indonesia