Tulisan ini merupakan rangkaian tulisan (cukup panjang dan berseri) mengenai berbagai arsitektur rumah tinggal tradisional yang tersebar mulai dari daerah di paling barat Indonesia hingga paling timur Indonesia. Tulisan dan penelitian mengenai arsitektur tradisional telah cukup banyak dilakukan, sehingga penitikberatan tulisan ini cenderung merujuk pada kegiatan berwisata itu sendiri. Tentu akan ada penjelasan ringkas yang berkaitan dengan nilai tradisi bahkan warisan filosofis yang diajarkan masing-masing etnik melalui bijaksana dibalik arsitekturnya, namun karena contents berkaitan wisata maka tidak lupa diusahakan disertai dengan peta dan lokasi karya arsitektur dengan legenda amenitas maupun aksesbilitas penunjang sehingga memudahkan para pembaca-pejalan menyusuri bahkan mendatangi rumah tinggal tradisional di berbagai pelosok Indonesia.
Keywords:
Menyelami karya budaya bangsa
Menghadirkan kumpulan karya arsitektur tradisional khasanah berbagai suku bangsa masyarakat Indonesia ke dalam sebuah tulisan tentulah tidak dimaksudkan untuk mengecilkan kebesaran karya-karya arsitektur di Indonesia, namun lebih merupakan upaya untuk merangsang kecintaan, mendorong kuriositas dan mengajak khalayak untuk mendatangi karya tersebut dan belajar bijaksana dibaliknya.
Jatidiri karya arsitektur di
Berwisata kerapkali menjadi bagian tak terpisahkan di dalam keseharian, walaupun jarang diungkapkan secara verbal namun tindakan keseharian kita mencerminkan perilaku berwisata. Kala seseorang berkeinginan menikmati tontonan ketoprak yang jarak dari tempat tinggalnya mungkin hanya beberapa ratus meter, namun apabila motivasi awal adalah untuk melepaskan penat dan ‘keluar’ dari rutinitas harian, maka tindakan tersebut termasuk dalam kategori berwisata. Berwisata guna menikmati suatu daya tarik tertentu apalagi diimbuhi dengan kegiatan pembelajaran terhadap tinggalan budaya dan arsitektur rumah tinggal di Indonesia tentulah akan membuka cakrawala dan wawasan yang luas terhadap ranah karya para leluhur bangsa. Tentu tak dapat disangkal apabila melakukan perjalanan berkeliling negeri untuk menikmati karya arsitektur dapat dianggap merupakan ‘wisata perlu modal besar’. Benarkah demikian?
Tentu saja benar!,namun akan lebih baik apabila perjalanan wisata tidak lagi hanya untuk menikmati satu objek saja, karena kini tawaran one package tourism telah menciptakan rangkaian atraksi yang utuh dan bermakna bagi para wisatawan dan pengelana.
Sejarah mengajarkan bahwa di masa lalu berbagai masyarakat tradisonal di
Setiap penamaan berkait dengan nilai tradisi, mengandung nilai budaya, kearifan, serta cita rasa seni dan logika tinggi dari para arsiteknya. Demikian pula sebutan bagi para arsiteknya (master builder) yang di dalam strata sosial masyarakat adat memiliki tanggung jawab dan kedudukan serta panutan bagi masyarakat pendukungnya. Pada masyarakat Jawa dikenal sebagai kalang/empu, pande di Batak, pendagi di Lombok, undagi di Bali, panggita di
1 comment:
Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Câmera Digital, I hope you enjoy. The address is http://camera-fotografica-digital.blogspot.com. A hug.
Post a Comment