Saturday, April 26, 2008

KEBUDAYAAN & ARSITEKTUR: REFLEKSI 2008

Setelah sekian lama vakum, kali ini hadir satu tulisan refleksi yang semestinya dimuat awal Januari 2008 lalu. Kiranya bisa menjadi semacam pencerahan dalam cakrawala pemikiran dan kebudayaan kita.

Arsitektur merupakan cerminan worldview manusia. Dunia arsitektur tidak cukup dipahami sebagai realitas fisik berupa ruang fisik teraba yang dihasilkan oleh kondisi sosial, lingkungan alam maupun budaya masyarakatnya. Lebih dari itu, karya arsitektur sebenarnya dibangun atas dasar paradigma dan filosofi berpikir pembangunnya (individu maupun komunal). Ranah arsitektur mencakup fenomena dan nomena, oleh sebab itu arsitektur tidak mungkin dilihat dari kategori material yang dihasilkan.

Amos Rapoport mengungkapkan bahwa arsitektur mengalami dikotomi, yakni dibagi dalam kelompok arsitektur yang diwakili oleh bangunan-bangunan, seperti monumen-sebagai bangunan tradisi desain yang agung yang merupakan representasi dari kekuasaan dan kejeniusan individual sang arsitek. Sebaliknya, budaya masyarakat merupakan ekspresi yang berhubungan dengan budaya mayoritas, tanpa adanya seorang desainer, seniman atau arsitek. Akan tetapi ”hidup” dalam masyarakat lebih dari tradisi desain yang agung yang merepresentasi budaya para elite. Budaya massa dalam arsitektur ini seringkali didefinisikan antara lain sebagai arsitektur primitif, arsitektur vernakular, architecture without architect, arsitektur tradisional, regional culture ataupun juga arsitektur pinggiran. Sedangkan budaya tinggi diwakili oleh arsitektur non-tradisional, arsitektur world culture, universal civilization.

Bagi penulis, arsitektur tidak mengalami dikotomi, namun karena lahir dan hidup dari paradoksial kehidupan manusia maka nampak seolah terbagi satu dengan yang lain. Terdapat satu adagium yang menyebutkan bahwa akar untuk mengenal (karya) arsitektur adalah mengenal esensi manusianya (who is man?) terlebih dahulu, baru kemudian dapat dijajaki seberapa besar pengaruh esensi manusia sesungguhnya terhadap kehadiran karya-karya arsitektur di dunia dan mengapa seolah-olah terjadi dikotomi antara yang baik dan buruk.

Bersambung

2 comments:

noe_annoe said...

thx yah infox...
mampir keblogku yah....
http://sketsa-archie.blogspot.comno

Jakarta Arsimedik Studio (JAS) said...

Halo noe,
trims jg..nice blog too..